makalah biologi
“ekosistem”
Oleh :
KELOMPOK II
DEWI MARYATI
AYU KURNIAWATI
ITA PURNAMASARI
YOGA HASWA RIADI
HABIB
SMK KESEHATAN MULIA HUSADA
2013 - 2014
KATA PENGANTAR
Teman-teman yang saya sanyangi, sebagai pelajar selalu
ada dalam diri kita, bahkan mesti tertanam sepanjang masa. Banyak ilmu bisa
kita pelajari untuk memperoleh pengalaman, pengeahuan, dan pengetahuan sebagai
bekal hidup kita. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan alam. (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan
tentang alam sekitar, termasuk manusia didalamnya yang disusun secara
sistematis, metodis, dan koheren, (terkait satu sama lain). Dengan mempelajari
IPA, kita diajak untuk memahami alam sekitar dengan segala fenomenanya.
Berdasarkan data, fakta, dan hokum sebab akibat, kita diajak untuk menjelajahi
alam sekitar dengan segala isinya. Dengan demikian kita dapat bertindak lebih
rasional berdasarkan cara kerja ilmiah yang ditemba dari IPA.
Biologi yang mempelajari seluk beluk hidup merupakan
salah satu cabang IPA. Dengan belajar biologi, kita akan memperoleh sejumlah
pengalaman belajar yang berfungsi untuk memahami konsep dan cara kerja IPA.
Didalam makalah ini kita akan diajak untuk memahami Peranan Manusia Dalam
Keseimbangan Ekosistem dengan cara mengasah daya nalar dan mengaitkannya dengan
kehidupan segari-hari sehingga belajar biologi terasa lebih menarik.
Akhirnya, kita berharap agar makalah ini dapat berguna
bagi kita dalam pembelajaran. Kritik dan saran sangat kami harapkan
demi perbaikan makalah selanjutnya.
Sumenep, 31 maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………….
i
Daftar Isi …………………………………………………………………
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
………………………………………………. 1
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………..
1
1.3 Tujuan
…………………………………………………………………
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Komponen
Penyusun Ekosistem………………………………
2
2.2 Suksesi
Ekosistem …………………………………………… 4
2.3Peranan
Manusia dalanm Perubahan Lingkungan…………… 5
2.4Tipe-tipe
Ekosistem dan Hubungan antara Faktor Biotik dan Abiotik………............................................................................. 10
2.5Daur
Biokimia ……………………………………………….. 14
BAB 3
KESIMPULAN dan SARAN
3.1 Kesimpulan
…………………………………………………. 15
3.2 Saran ……………………………………………………….. 15
Daftar Pustaka ………………………………………………………… 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ekosistem
disusun oleh dua komponen, yaitu lingkungan fisik atau makhluk tidak hidup
(komponen abiotik) dan berbagai jenis makhluk hidup (komponen abiotik ).
Berbagai jenis makhluk hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi satuan-satuan
makhluk hidup dan ekosistem merupakan salah satunya.
Dalam
kehidupan, setiap organism selalu memerlukan sesuatu dari lingkungannya dan
lingkungan akan menerima sesuatu dari organism. Jadi, organisme dan lingkungan
saling mengadakan hubungan timbal balik (intraksi) yang disebut ekosistem.
Ekosistem diartikan sebagai hubungn timbal balik (interaksi) antara makhluk
hidup dengan lingkungan. Cabang ilmu biologi yang mempelajari eklogi. Istilah
ekologi pertama kali diperkenalkan oleh E. Haeckel pada tahun 1860 sehingga dia
disebut sebagai bapak ekologi.
Ruag lingkup
kajian ekologi yang utama, yaitu perubahan populasi suatu spesies pada waktu
yang berbeda-beda, perpindahan yang lain, serta factor yang mempengaruhinya dan
terjadinya hubungan timbal balik antar makhuk hidup (hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme) dan lingkungannya (cambell, 2003:388).
Lingkungan
merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, serta perilaku yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Permasalahan lingkungan
selalu muncul karena perkembangan manusia (penduduk) dan pemanfaatan lingkungan
yang kurang bijaksana.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Komponen
apasaja yang menyusun ekosistem?
2. Apa
yangdimaksud dengan suksesi ekosistem?
3. Apa peranan
manusia dalam perubahan lingkungan?
4. Sebutkan
tipe-tipe ekosistem dan hubungan antara faktor biotik dan abiotiknya?
5. Apa
yang dimaksud dengan daur biokimia?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui komponen penyusun ekosistem.
2. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud suksesi ekosistem.
3. Untuk
mengetahui peranan manusia dalam perubahan lingkungan.
4. Untuk
mengetahui tipe-tipe ekosistem dan hubungan antara factor biotic dan
abiotiknya.
5. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan daur biokimia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Komponen
Penyusun Ekosistem
Ekosistem
tersusun atas komponen-komponennya, yaitu komponen biotik dan komponen abiotk.
Komponen biotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari makhluk
hidup, contohnya tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Komponen abiotik
merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari semua benda mati,
contohnya air, tanah, cahaya, dan udara.
a. Organisasi
Kehidupan Dalam Ekosistem
Didalam
ekosistem komponen biotik terdiri dari organisme yang saling mengadakan interaksi.
Akibat dari adanya interksi ini memenculkan adanya organisasi kehidupan.
Organisasi kehidupan yang terkecil sampai yang terbesar, adalah sebagai berikut
: individu-populasi-komunitas-bioma-biosfer.
1) Individu adalah
makhluk hidup tunggal yang secara otonom dapat melakukan proses-proses hidup
secara mandiri. Untuk
mempermudah memahami kriteria individu makhluk hidup, dan tiga kriteria tentang
individu, yaitu sebagai berikut:
a) Individu selalu menggambarkan sifat
tunggal ,
b) Dalam diri yang
tunggal proses hidupnya berlangsung sendiri-sendiri, dan
c) Proses
hidup yang satu dengan yang lain berbeda.
2) Populasi
adalah kumpulan dari individu-individu yang terdiri dari satu spesies yang
secara bersama-sama menempati luas wilayah yang sama, mengandalkan sumberdaya
yang sama, dan dipengaruhi oleh factor lingkungan yang sama serta memiliki
kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi satu sama lain.
3) Komunitas
adalah kumpulan dari beberpa populasi yang saling berinteraksi, menempati suatu
daerah, dan dalam waktu tertentu.setiasp komunitas berbeda-beda dalam hal
kekeyaan spesies (species richness) jumlah spesies yang mereka miliki dan
kelimpahan relative spesies (relative abundance).
4) Ekosistem
adalah kesatuan fungsional antara makhlukhidup dengan lingkungan.
5) Bioma
adalah kesatuan ekosistem-ekosistem dalam sekala yang luas yang dibedakan
berdasarkan iklim.
6) Biosfer
adalah kesatuan ekosistem-ekosistem yang berda diseliruh permukaan bumi.
b. Komponen
Ekosistem
Suatu daerah dapat diebut ekosistem jikadaerah
itu dihuni oleh beberapa populasi makhluk hidup, dimana keseluruhan mahluk
hidupnya saling berinteraksi antara satu dengan lainnya dan juga berinteraksi
dengan lingkungan abiotiknya. Dengan demikian,komponen ekosisitem terdiri atas
makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik ).
1) Komponen
Biotik
Komponen biotik ekosistem adalah
anggota dari ekosistem yang berupa makhluk hidup seperti mikroorganisme, jamur
,protista ,tumbuhsn ,hewan ,dan manusia. Dalam interaksi antar makhluk hidup tumbuhan
dan sebagian protista berperan sebagai produsen ,hewan, manusia berfungsi
sebagai konsumen, sedangkan mikroorganisme dan jamur berfungsi sebagai
decomposer.
2) Komponen
Abiotik
Komponen Abiotik adalah komponen
ekosistem yang berupa benda-benda tidak hidup seperti tanah, air, udara,
cahaya, suhu, serta kondisi geografi seperti kelembaban, arus angin, pH, iklim,
topografi, dan arus air.
c. Habitat dan Relung
Suatu spesies dalam hidupnya selalu berada pada ekosistem tertentu.
Tempat tinggal organisme di alam disebut habitat. Jadi, spesies mempunyai
habitat dalam ekosistem. Misalnya berudu, habitatnya di air tenang atau di
kolam yang banyak tumbuhan airnya. Dengan mengetahui habitat suatu spesies,
kita dengan mudah akan mendapatkan spesies tersebut.
Fungsi
organisme dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi :
a. Produsen, yaitu organisme yangdapat
menyusun senyawa organi sendiri dengan menggunakan bahan senyawa organik yang
berfungsi untuk menyediakan makanannya sendiri, contohnya ganggang dan bakteri.
b. Konsumen, yaitu organisme yang
memanfaatkan bahan organik dari makhluk hidup lain sebagai sumber makanannya.
Berdasarkan asal bahan organiknya konsumen dibedakan menjadi herbivora dan
karnivora, contohnya kambing, sapi, dan marmot.
c. Dentrivora, yaitu organisme pemakan
partikel-partikel organik atau detritus. Contohnya cacing tanah, lipang, dan
siput.
d. Decomposer, yaitu organisme yang
bertugas mengubah partikel-partikel organik menjadi partikel anorganik.
Contohnya jamur dan bakteri. Gunawan (2007:267)
2.2 Suksesi
Ekosistem
suatu komunitas yang menyusun ekosistem, pada awalnya tidak langsung
komplek atau beraneka ragam jenisnya, tetapi mengalami perkembangan secara
perlahan-lahan. Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara
bertahap dan menuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi. Suksesi dapat
terjadi sebagai akibat dari perubahan lingkungan fisik dalam komunitas atau
ekosistem.
Ada beberapa
konsep agarkita memahami suksesi ekosistem, diantaranya :
a. Suksesi
berlangsung secara teratur, pasti, terarah, dapat diramalkan, dan berakhir
dengan komunits klimaks.
b. Suksesi tidak
lebih bergantian sjenis yang bersifat pionir oleh jenis-jenis yang lebih mantap
ddan dapat menyesuaikan diri secara lebih baik dengan lingkkngan.
Berdasarkan
kondisi habitat pada awal pross suksesi yang terjadi dibeddakan menjadi dua,
yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
1. Suksesi Primer
Suksesi primer
terjadi, apabila komunitas asal terganggu secara alami maupun buatan sehingga
mengakibatkan kerusakan atau hilangnya komunit asal secara total. Kemudian
tumbuhkomunitas baru dengan komposisi habitat baru yang berbeda dengan
komunitas asal. Secara ringkastahap-tahapnya diuraikan sebagai berikut.
a. Terjadi perubahan habitat, setelah
terganggu menuju kondisi yang memberi kehidupan.
b. Munculnya vegetasi perintis yang
mampu hidup di habitat baru dalam beberapa waktu.
c. Terjadi
perubahan komposisi habitat akibat aktivitas kehidupan vegetasi perintis.
d. Munculnya
tanaman atau vegetasi sederhana lainnya sehingga memungkinkan semakin
panjangbya rantai makanan.
2. Suksesi
Sekundar
Suksesi
sekunder terjadi apabila komunitas assal terganggusecara alami mauupun buatan
sehingga mengakibatkan kerusakan komunitas asal, tetapi tidak merusak total
kemudian tumbuh komunitas baru yang sebagian penyusunnya berasal dari komunitas
awal.
Proses suksesi
atau pertumbuhan komunitas menuju komunitas klimaks diawali dengan peristiwa
invasi, yaitu suatu organisme yang berasal dari luar wilayah masuk ke dalam
habitat baru. Selanjutnya, organisme yang dapat masuk kehabitat baru tumbuh dan
menduduki serta mendominasi di habitat tersebut. Peristiwa ini disebut
kolonisasi. Vegetasi yang pertama kali hidup dan membuka kemungkinan organisme
lain untuk hidup dihabitat baru disebut vegetasi perintis. Gunawan (2007:273)
2.3 Peranan Manusia
dalanm Perubahan Lingkungan
Beberapa kota
di Indonesia dilanda banjir dan tanah longsor dalam beberapa tahun ini. Telah
jatuh puluhan korban jiwa, ribuan penduduk perlu diungsikan, dan tak terhitung
lagi banyaknya kerugian materi akibat berbagai bencana tersebut.
Telah diketahui
bahwa lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, dan
makhluk hidup serta perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan
kesejahteraannya. Manusia merupakan bagian dari lingkungan. Oleh karena itu,
manusia selalu dihadapkan pada masalah-masalah lingkungan dan
perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi akibat perbuatan manusia.
1. Keseimbangan
Lingkungan
Didalam suatu
ekosistem senantiasa terjadi berbagai dinamika kehidupan, seperti gkungan
rantai makanan, jarring-jaring makanan, produktifitas, siklus materi, aliran
energy, dan piramida energi dan lainnya. Sifat dinamika kehidupan dalam suatu
ekosistem bersifat flukuatif, lues, dan elastis serta dinamis. Jika dinamika
kehidupan dalam suatu ekosistem berjalan secara normal sesuai peruntunkannya
dan bersifat dinamis maka hal itu menggambarkan kndisi lingkungan dalam keadaan
seimbang. Jadi, yang dimksud dengan lingkungan yang seimbang adalah lingkungan
dimana seluruh dinamika ekosistemnya berjalan wajar dan dinamis yang ditandai
dengan tidak adanya perrtumbuhan yang menyolok pada salah satu komponen
ekosistem.
Lingkungan yang
seimbang akan memberikan daya dukung bagi makhluk hidup (termasuk manusia) yang
tinggal di dalamnya.
2. Perbuatan
Manusia Menyebabkan Perubahan Lingkungan
Perubahan
lingkungan dapat disebabkan oleh dinamika penduduk, pemanfaatan/ pengelolaan
lingkungan yang kurang bijaksana, kemajuan iptek, dan lain-lainnya.
Tindakan-tindakan
manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Perusakan Hutan
Hutan merupakan
tempat dimana terdapat banyak sumber daya alam yang mendukung kehidupan manusia
secara terus-menerus. Namun, manusia mengambil dan memanfaatkan (ekploitasi)
sumber daya hutan secara besar-besaran tanpa memperhatikan pemulihan dan
pelestarian hutan.
b. Pembangunan
Perumahan
Pertumbuhan
jumlah penduduk yang sangat pesat, memberikan dampak kebutuhan perumahan yang
meningkat. Oleh karena itu, pembangunan perumahan dilakukan besar-besaran,
terutama di daerah yang banyak penduduknya tanpa konsep lngkungan yang baik dan
tidak memperhatikan daya dukung lingkungan.
c. Urbanisasi
Pembangunan
ekonomi yang tidak merata di pedesaan ddan di kota besar membuat banyak
penduduk pindah dari desa ke kota.
d. Intensifikasi
Pertanian
Intensifikasi
bertujuan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberikan dampak yang
merugikan, misalnya polusi/pencemaran air, dan lahan karena penggunaan pupuk
anorganik secara berlebih dan erosi plasma nutfah.
3. Kerusakan
Lingkungan Akbat Kegiatan Manusia
Kepulan asap
hitam kendaraan bermotor selalu terjadi di sepanjang jalan, disertai suhu udara
yang panas, dan kebisingan suara. Ketidaknyamanan ini kita rasakan jika kita
berada dalam perjalana sehari-hari, baik di dalam kota ataupun dari kota ke
kota lain.Kegiatan manusia yang merusak lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Pembuangan
Limbah
Limbah
merupakan sisa/hasil sampingan dari kegiatan produksi manusia dalam upaya
memenuhi kebutuhan hidupnya. Limbah berdasarkan asalnya, terdiri atas dua macam
yaitu limbah industry dan limbah rumah tangga (pemukiman).
b. Kegiatan
Pertanian
Kegiatan
pertanian dapat merupakan kegiatan yang merugikan manusia apabila tidak
memperhatikan pengelolaan yang benar. Penggunaan pertisida yang berlebih atau
secara terus-menerus akan menyebabkan polusi makanan yang dapat membahayakan
manusia, serta membunuh beberapa jenis hewan yang tidak mengganggu (non target
organism).
c. Ekploitasi
Hutan
Hutan sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia, mempunyai nilai ekonimi, sebagai habitat
jenis hewan dan menjaga keseimbangan air tanah pada musim hujan dan kemarau.
4. Polusi
Pengertian
polusi menurut Environmintal Pollution Panel tahun 1965, dari “president
Science ADVISORY Committee” Amerika Serikat adalah perubahan yang kurang
menguntungkan terhadap lingkungan yang disebabkan oleh hasil aktivitas manusia
secara keseluruhan atau sebagian, melalui pengaruh langsung atau tidak
langsung, dari perubahan dalam pola energi, tingkat radiasi, susunan
kimia-fisika, dan limbah dari organism. Zat dikatakan sebagai polutan apabila:
a. Kadarnya
melebihi batas normal.
b. Berada pada waktu yang tidak tepat,
dan
c. Berada pada tempat yang tidak
semestinya.
Polusi
dibedakan menjadi polusi udara, polusi air, polusi tanah, dan polusi suara.
a. Polusi Udara
Disebabkan oleh debu, partikel-partikel, asap pembakaran, dan asap
rokok.
b. Polusi Air
Banayak lilmbah industry dan rumah tangga yang dibuang ke sungai,
misalnya sampah organik, air detergen, dan persisida.
c. Polusi Tanah
Sampah plastik tidak dapat hancur dengan cepat dalam tanah sehingga
mengganggu porositas tanah.
d. Polusi Udar
Polusi udara disebabkan oleh adanya berbagai macam suara dalam berbagai
kekuatan suara, misalnya suara keributan di pasar, kendaraan bermotor, kereta
api, pesawat terbang, dan petir.
5. Upaya Manusia dalam Mencegah dan
Menanggulingi Kerusakan Lingkngan
Banjir, tanah longsor, dan kelangkaan air bersih yang terjadi dibeberapa
daerah membuat manusia mau tidak mau menyadari akn kerusakan lingkngan. Upaya
manusia untuk menanggulangi kerusakan lingkungan.
a. Reboisasi dan penghijauan
b. Pembangunan berwawasan lingkungan
c. Penggunaan pupuk organik.
6. Pengaruh Pencemaran Terhadap
Kehidupan Organisme Berdasarkan Percobaan
Telah diketahui bahwa pencemaran memberikan dampak negative terhadap
organisme.
7. Melakuan Perbaikan Lingkungan
Pertanian, industry, dan transportasi menyebabkan perubahan lingkungan
biotik yang menguntungkan. Selain itu, juga menyebabkan perubahan lingkungan
yang merugiakan, yaitu adanya berbagai macam polusi, kerusakan lahan, kerusakan
hutan, banjir, dan tanah longsor.
8. Penelitan Ilmiah tentang Pencemaran
Lingkngan
Masalah kerusakan lingkungan terutama masalah pencemaran perlu dikelola.
Penelolaan lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab para cendekiawan saja,
tetapi juga tanggung jawab semua orang. Penanggulangan masalah polusi tidak
lepas dari diadakannya penelitian-penelitian ilmiah yang dapat dilakukan oleh
orang-orang yang mempelajari masalah tersebut.
9. Pemanfaatan dan Daur Ulang Limbah
untuk Kelestarian Lingkungan
Perkembangan penduduk dapat memberikan dampak negative, diantaranya
tumpukan sampah di dekat pemukiman penduduk yang dapat menimbulkan bau tak
sedap, lalat yang beterbangan, dan pemandangan yang tidak nyaman. Masih banyak
limbah pemukiman maupun industry selain sampah yang menimbulkan masalah
lingkungan. Gunawan (2007:294)
2.4 Tipe-tipe Ekosistem dan Hubungan
antara Faktor Biotik da Abiotik
Di bumi tempat
tinggal kita ini terdapat berbagai tipe ekosistem. Cirri-ciri suatu tipe
ekosistem ditunjukkan dengan hubungan yang khas antara lingkungan biotic dan
abiotiknya.
Ekosistem secara garis besar dibedakan atas ekosistem darat, ekosistem
air, dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah ekosistem yang didominasi oleh lingkungan
eksternal daratan.
Di
Indonesia, ekosistem dapat dibedakan atas ekosistem vegetasi tamah, ekosistem
pegunungan, dan vegetasi monson.
a. Ekosistem Vegetasi Pamah
Ciri
ekosistem vegetasi pamah antara lain sebagai berikut.
· Ekosistem
ini membentang dari ketinggian 0 – 1000 meter diatas permukaan laut.
· Vegetasinya
berupa hutan belukar. Sebagian besar hutan di Indonesia tergolong ekosistem
vegetasi pamah.
Ekosistem vegetasi pamah dapat di bedakan atas subekosistem diantaranya
sebagai berikut.
1) Ekosistem Hutan Bakau
Hutan bakau banyak terdapat ditepi pantai, yang air lautnya selalu
menggenang atau tergenang saat air laut pasang naik. Ekosistem ini melindungi
dataran dari abrasi (erosi air laut).
2) Ekosistem Rawa Air
Hutan rawa air tawar terdapat di perbatasan pantai dengan ekosistem
hutan bakau.
3) Ekosistem Huatan Tepi Sungai
Hutan tepi sungai banyak terdapat ditepi sungai besar.
4) Ekosistem Hutan Sagu
Vegetasinya di dominasi oleh pohon sagu yang berkembang dengan baik di
aliran air tawar yang teratur.
5) Ekosistem Danau
Danau dapat dibedakan sesuai dengan pembentukannya, terdiri atas danau
eotropit dan oligotropik. Danau eoytropik merupakan danau yang kaya akan unrus
hara. Cirri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organism, dan
oksigen terdapat didaerah profundal. Sedangkan danau oligotropik merupakan
danau yang miskin akan unrur hara. Cirri-cirinya airnya jernih sekali, dihuni
oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang
tahun.
6) Ekosistem Hutan Rawa Gambut
Ekosistem ini terbentang secara luas dan berbatasan dengan hutan rawa
air tawar. Flora yang ada pada ekosistem ini jumlahnya terbatas.
7) Ekosistem Pantai
Ekosistem ini terletak di tepi pantai berpasir dan berkarang yang
membentang tidak terlalu jauh dari pantai kearah darat. Vegetasi pada ekosistem
ini ada dua macam, yaitu formasi pes-caprae dan formasi baringtonia.
b. Ekosistem Pegunungan
Berdasarkan ketinggiannya (elevasinya), ekosistem pegunungan dibedakan
menjadi sebagai berikut.
1) Hutan
Pegunungan
Hutan
pegunungan terdapat pada ketinggian antara 1500-3300 meter diatas permukaan air
laut.
2) Padang Rumput
Pegunungan
Padang rumput
pegunungan terdapat pada ketinggian antara 3.200-3.600 meter diatas permukaan
laut.
3) Ekosistem
Terbuka Lereng Berbatu
Vegetasinya
berupa rumput, tumbuhan baku, dan semak.
4) Ekosistem
padang rumput rawa
Ekosistem ini
memiliki vegetsi dominan perdu rawa gambut atau rumput yang menutupi tanah
gambut.
5) Ekosistem Danau
Pegunungan
Ekosistem ini
banyak ditemukan di daerah pegunungan tinggi. Di Indonesia banyak terdapat
danau eutrofik, yaitu danau yang kandungan airnya kelebihan nutrien.
6) Ekosistem
Padang Rumput Alpin
Ekosistem ini
dijumpai pada daerah dengan ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan
air laut.
c. Vegetasi Monsun
Vegetasi
monsoon memiliki ciri antara lain pohon-pohonnya rendah, banyak cabang, dan
batangnya tidak lurus. Vegetasi ini banyak dijumpai didaerah beriklim kering
dengan curah hujan sedikit, terdapat ketinggian antara 0 hingga 800 meter dari
permukaan air laut.
2. Ekosistem Air
Ekosistem air
adalah ekosistem yang didominasi oleh lingkungan eksternal air sebagai habitat
berbagai organism air.ekosistem air dapat dibedakan atas ekosistem air tawar
dan ekosistem laut.
a. Ekosistem Air
Tawar
Eksosistem air
tawar memiliki ciri umum sebagai berikut.
· Salinitas (kadar garam ) rendah,lebih rendah dari
salinitas sitoplasma sel organisme yang hidup di dalamnya.
· Variasi suhu siang dan malam hari tidak terlalu besar.
· Penetrasi cahaya matahari terbatas (kurang).
· Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca,sekalipun pengaruhnya
relatif kecil,jika dibanding dengan ekosistem darat.
b. Ekosistem Laut
Ekosistem laut
merupakan sebagian besar wilayah Indonesia.secara umum ekosistem laut memiliki
sifat-sifat khas sebagai berikut.
· Kadar garam relatif tinggi,lebih tinggi dari kadar garam
protoplasma sel organisme yang hidup di dalamnya.
· Terdapat kehidupan di semua kedalaman.ekosistem saling
bersambungan dan memungkinkan bercampur karena adanaya sirkulasi air laut.
· Rantai makanan relatif panjang,sehingga sepanjang rantai
makanan terjadi pemborosan energi
Berdasarkan
intensitas cahaya yang dapat mencapainya,ekosistem laut dibedakan atas
ekosistem laut dalam dan ekosistem laut dangkal.
1) Ekosistem Laut
Dalam
Ekosistem laut
dalam merupakan ekosistem laut yang tidak ditembus cahaya matahari,oleh
karenanya tidak terjadi fotosintesis.kadar oksigen dalam airnya rendah,tidak
terdapat organisme produsen autotrof.
2) Ekosistem Laut
Dangakal
Ekosistem laut
dangkal merupakan daerah fotik (tertembus cahaya matahari).pada ekosistem ini
terjadi fotosintesis oleh produsen dari jenis ganggang laut dan fitoplankton.
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem
buatan merupakan ekosistem yang sengaja diadakan dengan tujuan untuk
kesejahteraan pembuatnya.Hal ini banyak terbentuk karena adanya perkembangan
teknologi.Beberapa ekosistem buatan dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Ekosistem Danau
Buatan (Waduk)
Dengan kemajuan
teknologinya,manusia telah barhasil membangun danau buatan atau waduk
(bendungan).Bandungan dibuat manusia dengan cara membendung aliran
sungai.Bandungan dibangun untuk keperluan irigasi maupun pembangkit listrik.
b. Ekosistem Hutan
Tanaman
Ekosistem hutan
tanaman meliputi penanaman pohon budi daya seperti hutan jati dan hutan pinus.
c. Agroekosistem
Agroekosistem
merupakan ekosistem yang sengaja dibuat dalam rangka keperluan pertanian
tanaman budi daya.Agroekosistem antara lain sawah tadah hujan,sawah irigasi,dan
perkebunan.
1) Sawah Tadah
Hujan
Sawah tada
hujan merupakan alternatif yang potensial untuk pertanian tanaman pangan.
2) Sawah Irigasi
Sawah irigasi
merupakan sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi.
3) Perkebunan
Perkebunan
menghasilkan produk-produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Agung (2007:
)
2.5 Daur Biokimia
Daur biokimia
merupakan daur yang melibatkan unsur senyawa kimia mengalami perpindahan lewat
organism hidup dan beredar kembali ke lingkungan fisik. Ada baiknya hal ini
dipandang sebagai hubungan antara komponen biotik dan abiotik suatu ekosistem.
Lima factor yang akan dibicarakan disini yang dianggap penting bagi kehidupan
adalah : karbon, oksigen, nitrogen, pospor, dan belerang
1. Daur Netrogen
Atmosfer kita
mengandung 79% nitrogen berdasar volume, namun nitrogen relative amat jarang
dalam bentuk senyawa karena N ini lambat dan susah bereaksi. Nitrogen merupakan
bahan penting bagi pembentukan asam ameno dan seterusnya protein, dan ini membatasi
pasokan makanan yang dapat diperoleh dalam suatu ekosistem lebih dari makanan
tumbuhan lainnya. Satu-satunya cara sehingga nitrogen ini dapat diperoleh oleh
organisme hidup adalah melalui fissasi nitrogen suatu kemampuan yang terbatas
dimiliki oleh organisme prokariotik tertentu, walau sekarang sedang difikirkan
melalui rekayasa genetik bagi tumbuhan hijau agar dapat melakukan kerja itu
juga.
2. Daur Sulfur
Sulfur banyak
terdapat dikerak bumi dan dapat diambil tumbuhan dalam bentuk sulfat. Merupakan
bahan penting bagi pembentukan semua protein.
Seprti halnya
dengan nitrogen, hewan bergantung pada tumbuhan untuk memperoleh sulfur. Selain
dari sulfur yang terdapat dalam atmosfer, gas oksid sulfur () terus- menerus bertambah sebagai sisa
pembakaran bahan bakar fosil (BBM) dan dari melelehnya belerang dari
tambang-tambang belerang/gunung berapi.
3. Daur
Posfor
Posfor merupakan unsure yang penting
pembentuk asam nukleat, protein, ATP dan senyawa organik vital lainnya.
Merupakan unsure yang jarang terdapat, dan seperti nitrogen dan kalium sering
merupan factor pembatas dalam produktivitas ekosistem.
4. Daur
Karbon dan Oksigen
Daur karbon dan oksigen jelas tampak
dalam peristiwa fotosintesis. Djamhur (2000:129)
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
3.1 Kesimpulan
Ekosistem terdiri dari komponen
biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda mati). Tempat hidup
organisme disebut habitat. Dalam habitat ekosistemnya organism mempunyai
setatus fungsional yang disebut dengan relung. Kelompok organism satu spesies
yang menempati ekosistem disebut populasa. Sedangkan beberapa populasi dalam
ekosistem disebut komunitas.
Proses perubahan dalam komunitas
yang berlangsung secara berhadap dan munuju ke satu arah secara teratur disebut
suksesi. Berdasarkan kondisi habitatntya suksesi dibedakan menjadi
suksesi primer dan suksesi sekunder.
Manusia
merupakan bagian dari lingkungan, manusia selalu dihadapkan pada
masalah-masalah lingkup, diantaranya keseimbangan lingkungan, perubahan
lingkungan dan sebagainya.
3.2 Saran
Hendaknya kita
sebagai manusia menjaga ekosistem karena dalam ekosistem terdapat komponen
abiotik seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, angin, iklim, arus air dan
ombak. Dan terdiri dari komponen biotic seperti tumbuhan, hewan dan sebagainya
yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup kita.
Daftar Pustaka
Purwoko, Agung.
et al. 2007. Biologi SMA X. Semarang: CV Mitra Media Pustaka.
Susilowarno,
Gunawan. et al. 2007. Biologi SMA X. Jakarta: Grasindo.
Winatasasmita,
Djambur dan Sukarno. 2000. Biologi 1. Jakarta: PT Garuda Maju Cipta.
www.brainneiyudi.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar