Entertainment

Teks Drama - Jujur dan Tolong Menolong itu Indah

Written By Edy Abujamil on Senin, 17 November 2014 | 02.51.00


                                                                       Oleh : Khofidatul Jannah 


            Suatu hari ada anak yang bernama Vina dan Adib yang sedang ingin berangkat sekolah.
Adib     : “Hai Vin?”
Vina     : “Hai juga Dib”
Adib     : “Vin berangkat sekolah yuk!”
Vina     : “Ayo”
            Sesampainya di kelas ...
Vina     : “Dib, kamu sudah bayar uang untuk studytour?”
Adib     : “Ya sudah Vin, kalo kamu?”
Vina     : “Belum, mungkin nanti setelah istirahat”
Adib     : “Oh ya sudah”
Tak lama kemudian, Bela dan Lady lewat di depan ruang koordinator keuangan. Lalu Pak Mubarak sebagai koordinator keuangan memanggil Bela dan Lady.
Pak Mubarak   : “Hei! Kamu, kamu kesini!”
Bela dan Lady merasa kebingungan karena mereka tidak tahu siapa yang dipanggil oleh bapak koordinator keuangan.
Lady                 : “Saya pak?” (menunjuk diri sendiri)
Pak Mubarak   : “Iya kalian berdua, cepetan kesini!”
Bela dan Lady langsung mendatangi bapak koordinator keuangan ke ruangannya.
Bela                 : “Iya pak, ada apa?”
Pak Mubarak   : “Saya minta tolong,  tolong panggilkan anak  yang bernama Vina!”
Bela                 : “Vina 8.10 ya pak?”
Pak Mubarak  : “Iya, tolong panggilkan anak itu ke ruang koordinator keuangan! Sekarang juga!”
Lady                            : “Baik, siap laksanakan pak”(sambil hormat)
Setelah itu Bela dan Lady meninggalkan ruang koordinator keuangan. Saat Bela ingin membuka pintu, Bela telpeleset karena lantai nya yang licin, “Bruukk..”
Bela     : “Aduuhhh....”(dengan ekspresinya yang tidak meyakinkan)
Lady     : “Ya Allah bel bel, kalo jalan itu pakek mata!”(sambil menertawakan Bela)
Bela     : “Kamu ini, temannya jatuh bukannya ditolongin malah ditertawakan. Cepat bantu                aku bangun!”
Lady    : “Iya maaf bel, sini aku bantu”(dengan menjulurkan tangannya)
Bela dan Lady langsung menuju kelasnya. Sesampainya di kelas, Bela merasa kesakitan dan duduk di kursinya.
Vina     : “Kamu kenapa bel?”
Bela     : “Aku jatuh didepan ruang koordinator keuangan”
Adib     : “Ngapain kamu kesana?”
Lady    : “Tadi, aku sama Bela dipanggil Pak Mubarak. Katanya, Vina disuruh ke ruangan koordinator keuangan sekarang juga!”
Vina pun langsung berlari dengan deg deg an menuju ruang koordinator keuangan. Sesampainya disana, Vina berkata
Vina                 : “Ada apa pak, kenapa bapak memanggil saya?”
Pak Mubarak   : “Apa sudah melunasi uang studytour?”
Vina                 : “Belum pak, orang tua saya masih belum punya uang untuk melunasinya”
Pak Mubarak  : “Baiklah, saya akan memberi kamu waktu selama 3 hari untuk melunasinya!”
Vina                 : “Baik pak, akan saya lunasi”
Kemudian Vina meninggalkan ruang koordinator keuangan dan kembali ke kelas nya dengan perasaan sedih.
Lady     : “Kenapa kamu Vin?”
Vina     : “Aku belum melunasi uang untuk studytour. Aku harus melunasinya dalam waktu 3 hari”
Lalu Lady pergi menemui Adib, Bela, dan Oci yang sedang berkumpul di bangku Bela, sambil berkata
Lady     : “Hai teman, mau gak kalo kita bantuin teman kita yang lagi kesusahan?”
Adib     : “Siapa Lad?”
Lady    : “Vina, dia belum membayar uang studytour karena orang tuanya belum punya uang untuk membayarnya. Dia diberi waktu 3 hari oleh bapak koordinator keuangan untuk membayarnya”
Bela     : “Oke, aku setuju Lad”, “Aku juga” ucap Adib dan Oci melanjutkan ucapan Bela.
Lady    : “Benar kalian setuju?”
“Iya Lad” mereka bertiga serentak menjawab.
Lady    : “Baiklah, mulai besok kita kumpulkkan uangnya. Siapa yang mau memegang uang nya?”
Oci      : “Bagaimana kalau aku saja”
Lady    : “Baiklah, gak masalah. Tapi kamu harus menjaga uang itu baik-baik” (Lady melanjutkan pembicaraannya)
Bela     : “Sumbangan berapa kita?”
Lady    : “Uang studytour nya kan 120ribu, bagaimana kalau 30ribu per orang?”
Bela, Adib, Oci : “Baiklah” (mereka menjawab secara bersamaan)
Oci      : “Oke, jangan lupa besok ya, kumpulkan kepada ku!”
            Keesokan harinya, Adib, Bela, dan Lady membayar uang sumbangan itu kepada Oci, Oci pun ikut membayarnya

            Kemudian keesokan harinya, uang itu akan diberikan kepada Vina untuk disetorkan kepada Pak Mubarak.
Lady     : “Ci, uang yang kemarin kita sumbangkan mana? Akan aku berikan kepada Vina!”
Oci       : “Uang yang kemarin kita sumbangkan hilang!”
Lady, Bela, Adib : “Apaaaa?!!” (dengan perasaan kaget)
Adib     : “Kok bisa hilang? Uang itu kamu simpan dimana?”
Oci      : “Aku lupa menyimpan dimana”
Bela     : “Aduuhhh.. Gimana ini? Waktunya sudah tinggal 1 hari!”
Adib, Lady, dan Bela bingung memikirkan bagaimana caranya memberikan uang itu kepada Vina agar tepat pada waktunya.
Tak lama kemudian, Lady dan Bela pergi ke kantin untuk membeli makanan. Lady melihat Oci sedang mengeluarkan uang dari sakunya. Lady curiga kepada uang yang dikeluarkan Oci, Lady merasa bahwa uang ittu adalah uanng yang disumbangkan untuk membantu Vina.
Lady    : “Ci, itu uang kamu atau uang yang disumbangkan untuk Vina?”
Oci      : “Pas..pastinya itu uang aku!”
Bela     : “Ci, kamu jangan bohong! Setiap kamu bohong, akhirnya pasti akan ketahuan juga!”
Lady    : “Benar apa yang dikatakan Bela! Benar Ci, jujur itu indah”
Oci      : “Ya Bel, ya Lad, ini sumbangan untuk Vina” (sambil menundukkan kepalannya dengan suara lirih)
Bela     : “Kenapa kamu bohong dan kenapa kamu tidak jujur saja sama kita?”
Lady    : “Aku sudah menyangka, bahwa uang itu tidak hilang melainkan disembunyikan oleh kamu”
Oci      : “Ya aku minta maaf. Ini aku kembalikan uang sumbangan itu, tetapi uang nya bersisa 110ribu”
Bela     : “Kamu harus menggantikan uang itu!”
Oci      : “Iya, pasti aku ganti” (sambil mengembalikan uang 110ribu kepada Lady)
Lady    : “Sisanya yang 10 ribu mana?”
Oci      : “Ini sisa nya” (sambl memberikan uang 10ribu kepada Lady)
            Setelah mengambil uang itu, Lady dan Bela kembali ke kelas dan menemui Adib.
Lady    : “Dib, uang itu sebenarnya tidak hilang melainkan disimpan oleh Oci”
Adib     : “Oh ya sudah, ayo kita berikan kepada Vina agar ia cepat melunasi uang studytour dan bisa ikut studytour bersama kita”
            Kemudian Lady, Adib,  Bela, dan Oci memberikan uang itu kepada Vina.
Adib     : “Vina, kami ingin memberikan ini ke kamu!”
Vina     : “Apa ini?”
Bela     : “Buka aja vin!”
Vina     : “Baiklah, akan aku buka” (sambil membuka amplop yang di berikan oleh teman – temannya dengan penasaran)
              Setelah membuka amplop itu, vina kaget karena di dalam amplop itu ada uang sebesar 120rb.
Vina     : “Hah, uang?”
Lady    : “Iya vin, itu uang dari kami untuk bantu kamu agar bisa melunasi uang studytour”
Vina     : “Makasih yah semuanya, udah mau bantu aku”
Bela     : “Iya vin sama – sama”
              Vina pun langsung lari menuju ruang koordinator keuangan.
Vina       : “Assalamu’alaikum pak” (sambil mengetuk pintu)
Pak Mubarak : “Iya silahkan masuk!”
Vina       : “Pak, saya ingin melunasi uang studytour”
Pak Mubarak : “Baiklah, berikan uang mu!”
Vina       : “Ini pak” (sambil memberkan uang itu)
Pak Mubarak : “Nah, sekarang kamu sudah melunasinya. Berarti, kamu sudah bisa ikut studytour ini”
Vina       : “Yeayy... terimakasih pak”
              Dan akhirnya Vina dan kawan – kawan bisa bersama ikut studytour.


THE END !!
Blog, Updated at: 02.51.00

0 komentar:

Posting Komentar

Test Footer