Oleh : Khofidatul Jannah
Suatu hari ada anak yang bernama Vina dan Adib yang
sedang ingin berangkat sekolah.
Adib : “Hai Vin?”
Vina : “Hai juga Dib”
Adib : “Vin berangkat sekolah yuk!”
Vina : “Ayo”
Sesampainya di kelas ...
Vina : “Dib, kamu sudah bayar uang untuk
studytour?”
Adib : “Ya sudah Vin, kalo kamu?”
Vina : “Belum, mungkin nanti setelah istirahat”
Adib : “Oh ya sudah”
Tak lama kemudian, Bela dan Lady lewat di depan ruang
koordinator keuangan. Lalu Pak Mubarak sebagai koordinator keuangan memanggil
Bela dan Lady.
Pak
Mubarak : “Hei! Kamu, kamu kesini!”
Bela dan Lady merasa kebingungan karena mereka tidak
tahu siapa yang dipanggil oleh bapak koordinator keuangan.
Lady :
“Saya pak?” (menunjuk diri sendiri)
Pak
Mubarak : “Iya kalian berdua, cepetan
kesini!”
Bela dan Lady langsung mendatangi bapak koordinator
keuangan ke ruangannya.
Bela :
“Iya pak, ada apa?”
Pak
Mubarak : “Saya minta tolong, tolong panggilkan anak yang bernama Vina!”
Bela :
“Vina 8.10 ya pak?”
Pak Mubarak : “Iya, tolong panggilkan anak itu ke ruang
koordinator keuangan! Sekarang juga!”
Lady : “Baik,
siap laksanakan pak”(sambil hormat)
Setelah itu Bela dan Lady meninggalkan ruang
koordinator keuangan. Saat Bela ingin membuka pintu, Bela telpeleset karena
lantai nya yang licin, “Bruukk..”
Bela : “Aduuhhh....”(dengan ekspresinya yang
tidak meyakinkan)
Lady : “Ya Allah bel bel, kalo jalan itu pakek
mata!”(sambil menertawakan Bela)
Bela : “Kamu ini, temannya jatuh bukannya ditolongin malah
ditertawakan. Cepat bantu aku bangun!”
Lady : “Iya maaf bel, sini aku bantu”(dengan menjulurkan tangannya)
Bela dan Lady langsung menuju kelasnya. Sesampainya di
kelas, Bela merasa kesakitan dan duduk di kursinya.
Vina : “Kamu kenapa bel?”
Bela : “Aku jatuh didepan ruang koordinator
keuangan”
Adib : “Ngapain kamu kesana?”
Lady : “Tadi, aku sama Bela dipanggil Pak Mubarak. Katanya, Vina
disuruh ke ruangan koordinator keuangan sekarang juga!”
Vina pun langsung berlari dengan deg deg an menuju
ruang koordinator keuangan. Sesampainya disana, Vina berkata
Vina :
“Ada apa pak, kenapa bapak memanggil saya?”
Pak
Mubarak : “Apa sudah melunasi uang
studytour?”
Vina :
“Belum pak, orang tua saya masih belum punya uang untuk melunasinya”
Pak Mubarak : “Baiklah, saya akan memberi kamu waktu
selama 3 hari untuk melunasinya!”
Vina : “Baik pak, akan saya lunasi”
Kemudian Vina meninggalkan ruang koordinator keuangan
dan kembali ke kelas nya dengan perasaan sedih.
Lady : “Kenapa kamu Vin?”
Vina : “Aku belum melunasi uang untuk studytour. Aku harus
melunasinya dalam waktu 3 hari”
Lalu Lady pergi menemui Adib, Bela, dan Oci yang
sedang berkumpul di bangku Bela, sambil berkata
Lady : “Hai teman, mau gak kalo kita bantuin
teman kita yang lagi kesusahan?”
Adib : “Siapa Lad?”
Lady : “Vina, dia belum membayar uang studytour karena orang tuanya
belum punya uang untuk membayarnya. Dia diberi waktu 3 hari oleh bapak
koordinator keuangan untuk membayarnya”
Bela : “Oke, aku setuju Lad”, “Aku juga” ucap Adib dan Oci
melanjutkan ucapan Bela.
Lady : “Benar kalian setuju?”
“Iya Lad” mereka bertiga
serentak menjawab.
Lady : “Baiklah, mulai besok kita kumpulkkan uangnya. Siapa yang mau
memegang uang nya?”
Oci : “Bagaimana kalau aku saja”
Lady : “Baiklah, gak masalah. Tapi kamu harus menjaga uang itu
baik-baik” (Lady melanjutkan pembicaraannya)
Bela : “Sumbangan berapa kita?”
Lady : “Uang studytour nya kan 120ribu, bagaimana kalau 30ribu per
orang?”
Bela, Adib, Oci : “Baiklah”
(mereka menjawab secara bersamaan)
Oci : “Oke, jangan lupa besok ya, kumpulkan kepada ku!”
Keesokan harinya, Adib, Bela, dan Lady membayar uang
sumbangan itu kepada Oci, Oci pun ikut membayarnya
Kemudian
keesokan harinya, uang itu akan diberikan kepada Vina untuk disetorkan kepada
Pak Mubarak.
Lady : “Ci, uang yang kemarin kita sumbangkan mana?
Akan aku berikan kepada Vina!”
Oci : “Uang yang kemarin kita sumbangkan
hilang!”
Lady,
Bela, Adib : “Apaaaa?!!” (dengan perasaan kaget)
Adib : “Kok
bisa hilang? Uang itu kamu simpan dimana?”
Oci : “Aku
lupa menyimpan dimana”
Bela :
“Aduuhhh.. Gimana ini? Waktunya sudah tinggal 1 hari!”
Adib, Lady, dan Bela bingung
memikirkan bagaimana caranya memberikan uang itu kepada Vina agar tepat pada
waktunya.
Tak lama kemudian, Lady dan Bela
pergi ke kantin untuk membeli makanan. Lady melihat Oci sedang mengeluarkan
uang dari sakunya. Lady curiga kepada uang yang dikeluarkan Oci, Lady merasa
bahwa uang ittu adalah uanng yang disumbangkan untuk membantu Vina.
Lady : “Ci,
itu uang kamu atau uang yang disumbangkan untuk Vina?”
Oci :
“Pas..pastinya itu uang aku!”
Bela : “Ci,
kamu jangan bohong! Setiap kamu bohong, akhirnya pasti akan ketahuan juga!”
Lady : “Benar
apa yang dikatakan Bela! Benar Ci, jujur itu indah”
Oci : “Ya Bel, ya Lad, ini sumbangan untuk
Vina” (sambil menundukkan kepalannya dengan suara lirih)
Bela : “Kenapa kamu bohong dan kenapa kamu tidak
jujur saja sama kita?”
Lady : “Aku sudah menyangka, bahwa uang itu tidak
hilang melainkan disembunyikan oleh kamu”
Oci : “Ya aku minta maaf. Ini aku kembalikan
uang sumbangan itu, tetapi uang nya bersisa 110ribu”
Bela : “Kamu harus menggantikan uang itu!”
Oci : “Iya, pasti aku ganti” (sambil
mengembalikan uang 110ribu kepada Lady)
Lady : “Sisanya yang 10 ribu mana?”
Oci : “Ini sisa nya” (sambl memberikan uang
10ribu kepada Lady)
Setelah mengambil uang itu, Lady dan
Bela kembali ke kelas dan menemui Adib.
Lady : “Dib, uang itu sebenarnya tidak hilang
melainkan disimpan oleh Oci”
Adib : “Oh ya sudah, ayo kita berikan kepada
Vina agar ia cepat melunasi uang studytour dan bisa ikut studytour bersama
kita”
Kemudian Lady, Adib, Bela, dan Oci memberikan uang itu kepada
Vina.
Adib : “Vina, kami ingin memberikan ini ke
kamu!”
Vina : “Apa ini?”
Bela : “Buka aja vin!”
Vina : “Baiklah, akan aku buka” (sambil membuka
amplop yang di berikan oleh teman – temannya dengan penasaran)
Setelah membuka amplop itu, vina
kaget karena di dalam amplop itu ada uang sebesar 120rb.
Vina : “Hah, uang?”
Lady : “Iya vin, itu uang dari kami untuk bantu
kamu agar bisa melunasi uang studytour”
Vina : “Makasih yah semuanya, udah mau bantu aku”
Bela : “Iya vin sama – sama”
Vina pun langsung lari menuju
ruang koordinator keuangan.
Vina : “Assalamu’alaikum pak” (sambil mengetuk
pintu)
Pak Mubarak :
“Iya silahkan masuk!”
Vina : “Pak, saya ingin melunasi uang
studytour”
Pak Mubarak :
“Baiklah, berikan uang mu!”
Vina : “Ini pak” (sambil memberkan uang itu)
Pak Mubarak :
“Nah, sekarang kamu sudah melunasinya. Berarti, kamu sudah bisa ikut studytour
ini”
Vina : “Yeayy... terimakasih pak”
Dan akhirnya Vina dan kawan –
kawan bisa bersama ikut studytour.
THE END !!
0 komentar:
Posting Komentar